Tari Janger Kesenian Rakyat Bali

tari janger bali

Tari janger merupakan salah satu budaya kesenian masyarakat Bali. Banyak ulasan tentang tari Janger Bali ini namun belum ada referensi yang kuat asal mula atau sejarah tari yang cukup terkenal ini. Ada yang menyebutkan, bahwa di Banjar Kedaton pada tahun 1906 telah ada kesenian Janger, dan tetap terpelihara sampai sekarang.

Dalam sebuah film bisu “The Legong: Dance of the Virgins” dibuat pada tahun 1933 dan diliris pada tahun 1935, ada adegan tari Janger, yang berarti sebelum Indonesia merdeka, tarian ini sudah dilakukan oleh masyarakat Bali.

Dalam adegan tersebut, sekelompok wanita dan pria menari dan bernyanyi mengitari panggung sebuah drama. Dengan kata lain, mereka sebagai latar belakang pertunjukan drama.

Khazanah Tari Nusantara lainnya: Karesmen Tari Ronggeng Midang, Kikis Stereotip Negatif Ronggeng

Sejarah Tari Janger – Drama Tari Bali

Konon, Tari Janger diciptakan pada tahun 1930, sebagai tarian tradisi di kalangan pemuda-pemudi Bali. Tarian ini dibawakan oleh 10 orang, dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perempuan dan kelompok laki-laki.

Kesenian tari Janger, diperkirakan awalnya merupakan sebuah kesenian tembang bersahutan oleh sekelompok muda-mudi kaum wanita (Janger) dengan kelompok pria (Kecak). Mereka sambil bernyanyi dan menari sambil bersahutan mengucapkan syair kisah-kisah asmara.

Pada umumnya tembang bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan remaja. Tarian diiringi oleh gamelan Batel (Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender.

Perjalanan kesenian tari Janger dari waktu ke waktu mengalami banyak perubahan. Janger yang dulunya dilakonkan oleh muda-mudi dalam acara pergaulan yang menggembirakan itu mulai berubah seiring masuknya unsur-unsur aktual tentang situasi dan kondisi masyarakat.

Saat ini Tari janger yang masih ada di daerah Bali merupakan sebuah sendratari yang mengkolaborasi antara tarian, nyanyian dengan lakon tertentu seperti, Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan lain sebagainya.

Namun, yang lebih miris lagi, Tari Janger lebih banyak diperuntukkan sebagai komoditas pariwisata Indonesia daripada sebagai kesenian budaya masyarakat setempat.

Video Kuno PertunjukanTari Janger Bali 1933

Grup Tari Janger di Bali kini hanya sebagian kecil saja yang mampu bertahan seperti halnya, kelompok pertunjukan, Ludruk, Ketoprak atau wayang orang di Jawa.

Anda telah membaca artikel tentang "Tari Janger Kesenian Rakyat Bali" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Budaya. Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *