Perbedaan Enkulturasi, Transkulturasi, dan Akulturasi

enkulturasi transkulturasi akulturasi

Dalam artikel ini akan dijelaskan secara apa itu pengertian Enkulturasi, Transkulturasi, dan Akulturasi yang ditinjau dari sudut pandang bahasa khususnya dari ilmu antropologi, serta apa yang membedakan dari ketiga istilah tersebut.

Perbedaan Enkulturasi, Transkulturasi, dan Akulturasi

Sangat sering, istilah enkulturasi, transkulturasi dan akulturasi digunakan sebagai sinonim, atau jika tidak ketiga istilah tersebut diperlakukan sebagai proses yang serupa. Namun, pada dasarnya baik itu Enkulturasi, Transkulturasi, maupun Akulturasi merupakan tiga konsep yang berbeda.

Enkulturasi

Secara umum pengertian Enkulturasi mengacu pada proses penggabungan dan pembelajaran norma, kepercayaan, adat istiadat dan tradisi budaya di mana seorang individu terbenam. Mempelajari lagu kebangsaan, mengikuti upacara-upacara sosial atau keagamaan adalah contoh dari enkulturasi.

Dalam enkulturasi, proses pembelajaran berlangsung dalam budaya yang sama. Ketika pertukaran antara budaya yang berbeda terjadi, itu disebut transkulturasi atau akulturasi,

Selengkapnya tentang Pengertian Enkulturasi Budaya dan Ciri-cirinya

Transkulturasi

Pengertian Transkulturasi adalah proses yang terjadi ketika suatu kelompok sosial menggabungkan aspek budaya yang berasal dari kelompok lain. Proses imigrasi merupakan contoh transkulturasi, membawa serta perubahan yang tercermin dalam kosakata (penggabungan kata-kata baru), gastronomi (sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman), atau kehidupan sosial. Perubahan ini biasanya tidak tiba-tiba, tetapi dapat lebih dihargai dalam jangka panjang.

Transkulturasi dan akulturasi dapat digunakan secara bergantian sebagai sinonim, meskipun menghadirkan beberapa perbedaan yang ditentukan oleh asal historis maknanya.

Baca selengkapnya tentang Pengertian Transkulturasi Budaya dan Karakteristiknya

Akulturasi

Dalam hal ini, pengertian akluturasi merupakan suatu kelompok sosial yang mengadopsi norma, adat istiadat, dan tradisi baru oleh kelompok lain yang memberlakukannya. Proses kolonisasi mungkin merupakan contoh akulturasi yang paling representatif, karena kelompok terjajah dipaksa untuk mengasimilasi apa yang ingin diterapkan oleh kelompok penjajah, seperti agama atau bentuk organisasi sosial.

Perubahan basis budaya mempengaruhi individu, terutama identitas mereka, adat istiadat dan nilai-nilai sosial. Oleh karena itu, akulturasi atau transkulturasi memiliki efek positif dan negatif pada individu.

Baca selengkapnya tentang Pengertian Akulturasi Budaya dan Contohnya

Anda telah membaca artikel tentang "Perbedaan Enkulturasi, Transkulturasi, dan Akulturasi" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Budaya. Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.